cerdasceria
berbagi cerita tentang pendidikan, kesehatan, ekonomi, bisnis dsb
Rabu, 15 Juli 2015
MODEL MODEL PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN
Sejak jaman dahulu, anak-anak – manusia dan binatang senantiasa bermain. Pada dinding-dinding kuil dan kuburan orang-orang Mesir kuno ditemukan relief-relief yang menggambarkan anak-anak sedang bermain. Menurut sebagian para ahli, bola yang terbuat dari kain atau kulit-kulit binatang merupakan salah satu alat bermain yang tertua. Demikian juga “gasing”, yang disebut oleh filosof Plato dalam bukunya Republic , dan dijadikan sebagai simbol kehidupan oleh salah seorang penyair Romawi. “Hidup kita ini, “ katanya, “bagaikan gasing. Ia ditarik dengan tali namun tetap berputar dan menari”.
Bagi anak, bermain adalah suatu kegiatan yang serius, namun mengasyikan. Melalui aktivitas bermain, berbagai pekerjaannya terwujud. Bermain adalah aktivitas yang dipilih sendiri oleh anak, karena menyenangkan, bukan karena akan memperoleh hadiah atau pujian. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa anak adalah pembangun teori yang aktif (theory builder). Bermain adalah salah satu alat utama yang menjadi latihan untuk pertumbuhannya. Bermain adalah medium, di mana anak mencobakan diri, bukan saja dalam fantasinya tetapi juga benar nyata secara aktif. Bila anak bermain secara bebas, sesuai kemauan maupun sesuai kecepatannya sendiri, maka ia melatih kemampuannya untuk belajar. (Agustin, 2005).
Para ahli memiliki keragaman pandangan tentang bentuk-bentuk pembelajaran anak usia dini. Pandangan dengan berbagai latar belakang filosofisnya tersebut banyak disebut dengan sitilah model pembelajaran. Apakah model ? Model secara sederhana adalah ”gambaran” yang dirancang untuk mewakili kenyataan. Model didefinisikan sebagai “a replica of the fhenomena it attempts to explain” (Runyon, dalam Rakhmat, 1988:59). Jadi dalam kegiatan pembelajaran model dapat dimaknai sebagai suatu pola atau gambaran yang menjelaskan tentang berbagai bentuk, pandangan yang terkait dengan kegiatan pembelajaran.
Adapun model-model pembelajaran anak usia dini dapat didefinisikan sebagai serangkaian pola, bentuk, kegiatan ataupun cara pandang kelompok tertentu terhadap kegiatan belajar anak usia dini.
Ada pula yang mengartikan model pembelajaran merupakan suatu rancangan untuk menggambarkan rincian dan penciptaan lingkungan yang menjadikan anak untuk berinteraksi dalam pembelajaran sehingga terjadi perubahan / perkembangan pada diri anak. Komponen model pembelajaran meliputi konsep, tujuan pembelajaran, materi / tema, langkah-langkah metode, alat/sumber belajar dan teknik evaluasi.
Dasar penyusunan model pembelajaran di TK yakni silabus yang dikembangkan menjadi : program semester, satuan kegiatan mingguan, satuan kegiatan harian. Oleh karena itu model pembelajaran merupakan gambaran konkrit yang dilakukan pendidik dan peserta didik sesuai skh yang telah dibuat.
B. MODEL – MODEL PEMBELAJARAN DI PAUD
Beberapa model pembelajaran yang dilaksanakan di taman kanak-kanak :
1. Model pembelajaran klasikal
Adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang paling awal digunakan di TK, dengan sarana pembelajaran yang pada umumnya sangat terbatas, serta kurang memperhatikan minat individu anak. Seiring dengan perkembangan teori dan pengembangan model pembelajaran, model ini sudah banyak ditinggalkan.
2. Model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman
Adalah pola pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok (biasanya menjadi tiga kelompok), masing-masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda. Dalam satu pertemuan, anak didorong harus mampu menyelesaikan 2 – 3 kegiatan dalam kelompok secara bergantian. Apabila dalam pergantian kelompok terdapat anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat daripada temannya, maka anak tersebut dapat meneruskan kegiatan lain selama dalam kelompok lain masih ada tempat. Jika sudah tidak ada tempat, anak-anak tersebut dapat bermain pada tempat tertentu yang sudah disediakan oleh guru, dan tempat itulah yang disebut dengan kegiatan pengaman. Pada kegiatan pengaman sebaiknya disediakan alat-alat yang lebih bervariasi dan sering diganti sesuai dengan tema atau subtema yang dibahas.
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas yang meliputi penataan ruangan maupun pengorganisasian peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan dan program yang direncanakan akan membantu pencapaian pembelajaran yang optimal. Untuk itu hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah :
• Penataan perabot di ruangan harus disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
• Pengelompokkan meja dan kursi anak disesuaikan dengan kebutuhan sehingga ruang gerak peserta didik leluasa. Susunan meja kursi dapat berubah-ubah. Pada waktu mengikuti kegiatan, anak tidak selalu duduk di kursi, tetapi dapat juga duduk di tikar/karpet.
• Dinding dapat digunakan untuk menempelkan sarana yang dipergunakan sebagai sumber belajar dan hasil kegiatan anak, tetapi jangan terlalu banyak sehingga dapat mengganggu perhatian anak.
• Peletakan dan penyimpanan alat bermain diatur sedemikian rupa sesuai dengan fungsinya sehingga dapat melatih anak untuk pembiasaan yang ingin dicapai seperti kemandirian, tanggung jawab, membuat keputusan, kebiasaan mengatur kembali peralatan dan sebagainya.
Alat bermain untuk kegiatan pengaman diatur dalam ruangan, sehingga dapat berfungsi apabila diperlukan oleh peserta didik.
3. Model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut
Model pembelajaran ini menyediakan sudut-sudut kegiatan yang menjadi pusat kegiatan pembelajaran berdasarkan minat anak. Alat-alat yang disediakan harus bervariasi mengngat minat anak yang beragam. Alat-alat tersebut juga harus sering diganti disesuaikan dengan tema dan subtema yang dibahas.
4. Model pembelajaran area
Model ini pada dasarnya hamper sama dengan model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan. Model ini lebih member kesempatan kepada anak didik untuk memilih kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. Pembelajarannya dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan menghormati keberagaman budaya. Kecuali itu juga menekankan pada pengalaman belajar bagi setiap anak, pilihan-pilihan kegiatan dan pusat-pusat kegiatan serta peran serta keluarga dalam proses pembelajaran.
5. Model pembelajaran berdasarkan sentra
Adalah pendidikan pembelajaran dalam proses pembelajaran dilakukan di dalam lingkaran dan sentra bermain. Guru bersama anak duduk dengan posisi melingkar dan saat dalam lingkaran, guru memberikan pijakan pada anak sebelum dan sesudah bermain Sentra bermain merupakan area / zona bermain anak yang di lengkapi alat bermain, berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mengembangkan seluruh potensi dasar anak dalam berbagai aspek perkembangan secara seimbang. Dalam membuka sentra setiap hari disesuaikan dengan jumlah kelompok setiap TK. Pembelajaran sentra dilakukan secara tuntas mulai awal kegiatan sampai akhir dan fokus pada satu kelompok usia TK dalam satu kegiatan di satu sentra kegiatan Setiap sentra mendukung perkembangan anak dalam tiga jenis bermain : bermain sensori motor / fungsional , bermain peran , bermain konstruktif ( membangun pemikiran anak ).
Bermain sensorimotor adalah permainan menangkap rangsangan melalui penginderaan dan menghasilkan gerakan sebagai reaksi. Anak belajar melalui pancaindera dan hubungan fisik dengan lingkungan mereka. Misal : menakar air, meremas kertas bekas, menggunting, dan lain-lain.
Bermain peran :bermain peran makro (besar), bermain peran mikro (kecil), bermain simbolik, pura-pura, fantasi, imajinasi (bermain drama), bermain dengan benda untuk membantu menghadirkan konsep yang telah dimiliki
Bermain konstruktif : menunjukkan pemikiran, ide dan gagasan menjadi karya nyata. Bermain konstruktif sifat cair (air, pasir, spidol dan lain-lain)
Bermain konstruktif (balok-balok, lego, dan lain-lain)
Model pembelajaran berdasarkan sentra. Sentra bermain terdiri dari :
a. Sentra bahan alam dan sains.
Bahan-bahan yang diperlukan disentra ini adalah daun, ranting, kayu, pasir, air, batu, biji-bijian, dan lain-lain. Alat yang digunkan diantaranya sekop, corong, ember, dan lain-laian
b.Sentra balok.
Sentra balok berisi berbagai macam balok dalam berbagai bentuk, ukuran, warna, dan tektur. Disini anak belajar banyak hal dengan cara menyusun / menggunakan balok, mengembangkan kemampuan logika matematika / berhitung permulaan, kemampuan berpikir dan memecahkan masalah
c.Sentra seni.
Bahan-bahan yang diperlukan diarea ini adalah kertas, cat air, krayon, spidol, gunting, kapur, tanah liat, pasir, lilin, kain, daun, potongan-potongan bahan / gambar, sentra seni memfasilitasi anak untuk memperluas pengalaman dalam mewujudkan ide, gagasan dan pengalaman yang dimiliki anak ke dalam karya nyata (hasil karya) melalui metode proyek.
d. Sentra bermain peran.
Sentra bermain peran terdiri dari, sentra bermain peran makro dapat menggunakan anak sebagai model. Sentra bermain peran mikro misalnya, menggunakan boneka maket meja kursi, rumah-rumahan dan sebagainya. Sentra bermain peran merupakan wujud dari kehidupan nyata yang dimainkan anak, membantu anak memahami dunia mereka dengan memainkan berbagai macam peran. Pemilihan berbagai benda untuk bermain peran tergantung dari minat anak pada saat itu, misal, tema “keluarga” dengan alat-alat yang dibutuhkan peralatan dapur dan lain-lain.
e. sentra persiapan.
Bahan yang ada pada sentra ini adalah, buku-buku, kartu kata, kartu huruf, kartu angka dan bahan-bahan untuk kegiatan menyimak, bercakap-cakap dan persiapan menulis, berhitung. Kegiatan yang dilaksanakan adalah persiapan membaca permulaan, menulis permulaan serta berhitung permulaan mendorong kemampuan intelektual anak, gerakan otot halus, kordinasi mata tangan, belajar ketrampilan sosial (berbagi, bernegosiasi dan memecahkan masalah).
f. sentra agama.
Bahan-bahan yang disiapkan adalah maket tempat ibadah, perlengkapan ibadah, gambar-gambar, buku-buku cerita keagamaan dan sebagainya. Kegiatan yang dilaksanakan adalah menanamkan nilai-nilai kehidupan beragama, keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Agama merupakan suatu konsep yang abstrak yang perlu diterjemahkan menjadi aktivitas yang konkrit bagi anak
g. sentra musik.
Bahan yang dibutuhkan pada sentra musik, misalnya : botol
beling/kaca, tempurung kelapa, rebana, tutup botol, triangle dan lain-lain. Sentra musik memfasilitasi anak untuk memperluas pengalamannya dalam menggunakan gagasan mereka melalui olah tubuh, bermain musik dan lagu yang dapat memperluas pengalaman, pengetahuan anak tentang irama, berirama (ketukan) dan mengenal berbagai bunyi-bunyian dengan mengguna kan alat-alat musik yang mendukung misalnya ; pianika, piano, rebana dll.
Terdapat pula berbagai model pembelajaran anak usia dini yang didukung oleh aliran-aliran, baik dalam kajian psikologi dan juga filsafat. Diantara pandangan tersebut adalah sebagai berikut ini :
1. Model Pembelajaran Menurut Pandangan Behaviorisme
Menurut pandangan ini, belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang dapat diamati(observable) dan dapat diukur (meassurable). Behaviorisme menolak suatu referensi terhadap keadaan atau proses mental internal yang tidak dapat diamati dan diukur. Pendekatan terhadap belajar ini dicontohkan oleh kerja Thorndike & Skinner (Masitoh, dkk, 2003) yang didasarkan atas suatu anggapan dari penelitian terhadap hewan dalam situasi belajar. Didasarkan pada eksperimen tersebut, kaum behavioris mengembangkan hipotesis bahwa proses belajar adalah penerapan hubungan stimulus-respon dengan control dari lingkungan dan control itu merupakan suatu hal yang potensial untuk penguatan.
Menurut teori ini setiap orang merespon terhadap berbagai variabel yang terdapat dalam lingkungan. Kekuatan-kekuatan eksternal merangsang individu untuk bertindak dengan cara-cara tertentu mungkin positif, dan mungkin negatif. Karena teori ini didasari oleh asumsi bahwa pada prinsipnya individu itu dapat dibentuk oleh lingkungan, maka perlakuan terhadap individu melalui tugas, ganjaran, dan disiplin adalah sangat penting untuk mengembangkan kemampuan anak. Guru harus mempunyai peranan yang sangat dominan dalam mengendalikan proses pembelajaran mulai dari penentuan tujuan yang harus dicapai, pemilihan materi, sumber, dan metode pembelajaran maupun dalam proses mengevaluasi
2. Model Pembelajaran Menurut Pandangan Kognitivisme
Pandangan kognitif tentang belajar antara lain diilhami oleh hasil kerja Jean Piaget dan sejawatnya. Menurut Cohen (Masitoh, dkk, 2003)), model belajar ini secara umum ditandai sebagai tahapan teori yang menganjurkan bahwa proses berfikir anak dikembangkan melalui empat tahap yang berbeda. Menurut pendekatan ini proses berpikir bergantung pada suatu kemampuan untuk mencipta, memperoleh dan mengubah gambaran internal tentang segala sesuatu yang dialami di lingkungan.
Pendekatan kognitif menekankan pada proses asimilasi dan akomodasi. Dalam hal ini anak menjadi problem solver dan pemroses informasi atau transformation processor. Aspek-aspek tersebut merupakan suatu rangkaian dalam proses belajar. Menurut pendekatan kognitif, belajar adalah sebagai perubahan perkembangan.
3. Model Pembelajaran Menurut Pandangan Konstruksivisme
Menurut pandangan ini anak adalah pembangun aktif pengetahuannya sendiri. Menurut De Vries (Masitoh, dkk, 2003)) anak harus membangun pengetahuan ketika mereka bermain. Anak membangun kecerdasannya, kemampuan untuk nalar, moral dan kepribadiannya. Pendekatan ini sangat menekankan pentingnya keterlibatan anak dalam proses belajar. Proses belajar hendaknya menyenangkan bagi anak, alami, melalui bermain, dan memberi kesempatan kepada anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut David H. Janassen (Masitoh, dkk, 2003)), “Constructivism proposes that learning environments should support multiple perspectives or interpretations of reality, knowledge, construction, and context, experience based activities”. Artinya faham konstruktivisme menyatakan bahwa lingkungan belajar harus dapat mendukung berbagai perspektif atau interpretasi tentang kenyataan, pengetahuan, konstruksi dan konteks pengalaman yang didasarkan pada kegiatan.
4. Model Pembelajaran Menurut Pendekatan High / Scope
Menurut pendekatan ini, anak memiliki potensi untuk mengembangkan pengetahuannya dan melibatkan interaksi yang bermakna antara anak dengan orang dewasa. Pengalaman sosial terjadi dalam konteks kehidupan nyata dimana anak memutuskan rencana dan inisiatifnya sendiri. Keterlibatan anak dalam proses belajar sangat penting sehingga mereka memperoleh kesempatan yang luas untuk berinteraksi dengan lingkungannya, dengan demikian lingkungan belajar harus dapat mendukung aktivitas belajar anak.
5. Model Pembelajaran Menurut Pandangan Progresivisme
Menurut Kohlberg dan Layen (Masitoh, dkk, 2003)) aliran ini berpandangan bahwa belajar adalah perubahan dalam pola berpikir melalui pengalaman memecahkan masalah. Ketika anak berinteraksi dengan lingkungan pengalaman nyata dan objek-objek nyata, anak akan mengalami masalah. Anak akan mencoba memecahkan sendiri masalah yang dihadapinya, dan ketika itu pula akan terjadi perubahan pola berpikir mereka.
Jumat, 08 Maret 2013
Minggu, 30 Desember 2012
Informasi Pendaftaran Play Group Melati Bandung
Informasi pendaftaran
SYARAT PENDAFTARAN
- Biaya pendaftaran Rp. 50.000,-
- Pas photo ukuran 3 x 4 ( 3 lembar )
- Foto Clouse Up 4R 1 lembar
- Fotokopi Akte Kelahiran dan KK @ 2 lembar
- Daftar ulang serta menyelesaikan biaya administrasi
WAKTU DAN TEMPAT PENDAFTARAN
WAKTU PENDAFTARAN
- GELOMBANG I
Pengambilan formulir : 15 April – 15 Mei 2012
- GELOMBANG II
Pengambilan formulir : 15 Mei 2012 sampai daya tampung terpenuhi
- PENGEMBALIAN FORMULIR dan DAFTAR ULANG: 1 Mei – 30 Juni 2012
TEMPAT PENDAFTARAN
Kantor LPI “MELATI” Bandung
Jl. P.Sudirman Gg. I Bandung Telp : (0355) 533671 – 533672 Tulungagung (Sebelah barat RB Aisyiyah)
CONTACT PERSON :
Ust. Hernina Mudawanti, S.Pd.I. : 081259919150
Ust. Siti Karomah, A.Ma. : 081330420723
LAIN-LAIN
Mulai Tahun pelajaran 2012/2013 TPA Islamic Baby Care “Melati” menerima usia 1 bulan – 2,5 tahun.
Hal-hal yang kurang jelas dapat ditanyakan ditempat pendaftaran.
Minggu, 23 Desember 2012
survei online yang bikin hepi
Ikuti survei online dan nikmati bonusnya
iPanel adalah perusahaan sampel profesional online untuk mengumpulkan survei pasar. Kami mengundang warga negara untuk bergabung dengan sistem keanggotaan kita melalui internet atau offline gratis untuk membantu perusahaan mendapatkan pendapat dan saran dari konsumen.
iPanel memungkinkan Anda berbagi pendapat dan saran Anda cepat, mudah dan cerdas. Setiap survei yang Anda berpartisipasi dalam akan memberikan 1-2000points. Kami adalah Asia reputasi survei perusahaan online peringkat dalam 10 besar perusahaan sampel di seluruh dunia oleh pemerintah melalui tahun berturut-turut. Kami menepati janji kami kepada Anda dan menerima kredibilitas yang tinggi dari para anggota. Survei online yang ditawarkan oleh perusahaan kami dihargai dengan poin ditarik kembali kepada Anda. Anda hanya harus mendapatkan kuesioner kami melalui email atau login ke sistem keanggotaan kami dan berdasarkan status pribadi Anda sepatutnya mengisi kuesioner di mana Anda dapat memperhatikan atau memberikan pendapat tentang produk atau jasa di sekitar diri Anda sendiri. Survey kami hanya bertujuan anggota domestik suatu negara yang akan diputar sebagai participators dan kualitas kuesioner yang akan dikendalikan oleh teknologi internet yang ketat kami.
Survei selalu menjadi metode yang kuat dari perusahaan mengetahui tentang konsumen, mendapatkan umpan balik pada produk baru dan memperoleh kecenderungan mengembangkan industri. Sebelum penerapan internet, perusahaan yang digunakan untuk menghabiskan sejumlah besar waktu dan uang untuk organisasi menugaskan untuk mengambil metode wawancara, intervensi jalan, telepon dan lain-lain untuk survei dan mengelola responden. Survei online membuat lebih mudah untuk diwawancarai untuk berpartisipasi dan memilih secara bebas yang diterima oleh konsumen lebih banyak dengan jangkauan yang lebih luas untuk membuat hasil survei lebih dekat dengan yang sebenarnya.
Selain itu, responden dapat berpartisipasi dalam kuesioner setiap saat di mana saja sesuai dengan waktu mereka sendiri. Tanpa persyaratan khusus, kita tidak perlu Anda untuk pergi ke lokasi yang ditunjuk atau berpartisipasi dalam kuesioner panggilan telepon. Anda hanya perlu dengan mudah menjawab kuesioner online ketika Anda memiliki akses ke internet. Survei online telah mendapatkan lebih banyak dan lebih dapat diterima oleh konsumen dan lebih bekerja-sama membuat semua jenis produk atau survei kepuasan melalui kita. Namun, dengan pengembangan survei online, beberapa mungkin tertipu. Ada 'aliansi mitra yang tidak memiliki niat untuk membayar dan sebaliknya akan mencoba untuk mendapatkan informasi Anda, menjual produk kepada Anda atau keduanya! Apa yang bisa lebih buruk adalah bahwa beberapa 'lembaga afiliasi sudah mencoba untuk menawarkan' undian menarik 'untuk menipu anggota internet, mereka benar-benar tidak ada di iPanel dan setiap janji kita akan dibuat menjadi pembayaran.
Dalam sistem keanggotaan kita survei sesuai status pribadi Anda akan terdaftar untuk berpartisipasi gratis dan kita membayar dengan uang tunai dan / atau hadiah untuk bermanfaat. Untuk berterima kasih kepada dukungan Anda, kami menawarkan fungsi untuk memperoleh poin lebih banyak dan kami juga akan memberikan undian berhadiah atau Lucky Draw mingguan kepada anggota kredibel. Dalam iPanel Anda akan memanen banyak sehari-hari dan poin Anda dapat ditebus untuk kas kapan saja. Pembayaran kami adalah dari berbagai jenis yang dapat mendukung semua jenis kartu kredit, kartu rekening bank atau pembayaran online.
Dengan bergabung iPanel, opini Anda akan dianggap penting cukup dan Anda akan berkontribusi banyak dalam perbaikan produk dan kualitas layanan dan juga kualitas hidup Anda akan jauh lebih baik.
Kami menentang adanya kecurangan oleh teknologi fabrikasi atau informasi palsu. Kami memiliki kebijakan untuk peringkat kredibilitas anggota kami. Survey kami hanya dikirim ke responden dengan informasi yang sesungguhnya, kejujuran dan kesungguhan dalam menjawab kuesioner.
Pembayaran kami dalam waktu dan cepat yang dapat dibuat dalam hitungan jam atau satu minggu. Jika Anda berniat untuk bergabung dengan sistem keanggotaan manajemen online dengan kredibilitas tinggi yang ekstrim, iPanel akan menjadi pilihan terbaik Anda!
Organisasi kami adalah:
iPanel mematuhi aturan dan peraturan dalam industri survey dan ketat dengan diri sendiri. Kami secara aktif berpartisipasi dalam semua jenis konferensi biasanya diselenggarakan oleh CMRA, ESOMAR, CASRo dan JMRA
iPanel adalah perusahaan sampel profesional online untuk mengumpulkan survei pasar. Kami mengundang warga negara untuk bergabung dengan sistem keanggotaan kita melalui internet atau offline gratis untuk membantu perusahaan mendapatkan pendapat dan saran dari konsumen.
iPanel memungkinkan Anda berbagi pendapat dan saran Anda cepat, mudah dan cerdas. Setiap survei yang Anda berpartisipasi dalam akan memberikan 1-2000points. Kami adalah Asia reputasi survei perusahaan online peringkat dalam 10 besar perusahaan sampel di seluruh dunia oleh pemerintah melalui tahun berturut-turut. Kami menepati janji kami kepada Anda dan menerima kredibilitas yang tinggi dari para anggota. Survei online yang ditawarkan oleh perusahaan kami dihargai dengan poin ditarik kembali kepada Anda. Anda hanya harus mendapatkan kuesioner kami melalui email atau login ke sistem keanggotaan kami dan berdasarkan status pribadi Anda sepatutnya mengisi kuesioner di mana Anda dapat memperhatikan atau memberikan pendapat tentang produk atau jasa di sekitar diri Anda sendiri. Survey kami hanya bertujuan anggota domestik suatu negara yang akan diputar sebagai participators dan kualitas kuesioner yang akan dikendalikan oleh teknologi internet yang ketat kami.
Survei selalu menjadi metode yang kuat dari perusahaan mengetahui tentang konsumen, mendapatkan umpan balik pada produk baru dan memperoleh kecenderungan mengembangkan industri. Sebelum penerapan internet, perusahaan yang digunakan untuk menghabiskan sejumlah besar waktu dan uang untuk organisasi menugaskan untuk mengambil metode wawancara, intervensi jalan, telepon dan lain-lain untuk survei dan mengelola responden. Survei online membuat lebih mudah untuk diwawancarai untuk berpartisipasi dan memilih secara bebas yang diterima oleh konsumen lebih banyak dengan jangkauan yang lebih luas untuk membuat hasil survei lebih dekat dengan yang sebenarnya.
Selain itu, responden dapat berpartisipasi dalam kuesioner setiap saat di mana saja sesuai dengan waktu mereka sendiri. Tanpa persyaratan khusus, kita tidak perlu Anda untuk pergi ke lokasi yang ditunjuk atau berpartisipasi dalam kuesioner panggilan telepon. Anda hanya perlu dengan mudah menjawab kuesioner online ketika Anda memiliki akses ke internet. Survei online telah mendapatkan lebih banyak dan lebih dapat diterima oleh konsumen dan lebih bekerja-sama membuat semua jenis produk atau survei kepuasan melalui kita. Namun, dengan pengembangan survei online, beberapa mungkin tertipu. Ada 'aliansi mitra yang tidak memiliki niat untuk membayar dan sebaliknya akan mencoba untuk mendapatkan informasi Anda, menjual produk kepada Anda atau keduanya! Apa yang bisa lebih buruk adalah bahwa beberapa 'lembaga afiliasi sudah mencoba untuk menawarkan' undian menarik 'untuk menipu anggota internet, mereka benar-benar tidak ada di iPanel dan setiap janji kita akan dibuat menjadi pembayaran.
Dalam sistem keanggotaan kita survei sesuai status pribadi Anda akan terdaftar untuk berpartisipasi gratis dan kita membayar dengan uang tunai dan / atau hadiah untuk bermanfaat. Untuk berterima kasih kepada dukungan Anda, kami menawarkan fungsi untuk memperoleh poin lebih banyak dan kami juga akan memberikan undian berhadiah atau Lucky Draw mingguan kepada anggota kredibel. Dalam iPanel Anda akan memanen banyak sehari-hari dan poin Anda dapat ditebus untuk kas kapan saja. Pembayaran kami adalah dari berbagai jenis yang dapat mendukung semua jenis kartu kredit, kartu rekening bank atau pembayaran online.
Dengan bergabung iPanel, opini Anda akan dianggap penting cukup dan Anda akan berkontribusi banyak dalam perbaikan produk dan kualitas layanan dan juga kualitas hidup Anda akan jauh lebih baik.
Kami menentang adanya kecurangan oleh teknologi fabrikasi atau informasi palsu. Kami memiliki kebijakan untuk peringkat kredibilitas anggota kami. Survey kami hanya dikirim ke responden dengan informasi yang sesungguhnya, kejujuran dan kesungguhan dalam menjawab kuesioner.
Pembayaran kami dalam waktu dan cepat yang dapat dibuat dalam hitungan jam atau satu minggu. Jika Anda berniat untuk bergabung dengan sistem keanggotaan manajemen online dengan kredibilitas tinggi yang ekstrim, iPanel akan menjadi pilihan terbaik Anda!
Organisasi kami adalah:
iPanel mematuhi aturan dan peraturan dalam industri survey dan ketat dengan diri sendiri. Kami secara aktif berpartisipasi dalam semua jenis konferensi biasanya diselenggarakan oleh CMRA, ESOMAR, CASRo dan JMRA
Rabu, 28 November 2012
PANDUAN PENGEMBANGAN RPP
PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I. Pendahuluan
I. Dalam rangka mengimplementasikan
pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk
setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat
hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya
pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar. Dalam menyusun RPP guru harus
mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi Kompetensi Dasar yang akan
disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus dimuat Tujuan
Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan
pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian
II. Langkah-langkah Penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mencantumkan identitas Nama sekolah Mata
Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Catatan: RPP disusun untuk satu Kompetensi
Dasar. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus
yang disusun oleh satuan pendidikan Alokasi waktu diperhitungkan untuk
pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam
pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu
kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan
bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya. A.Standar Kompetensi Standar
Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada
mata pelajaran tertentu. Standar kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar). Sebelum menuliskan Standar Kompetensi,
penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan
memperhatikan hal-hal berikut : urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin
ilmu dan/atau SK dan KD keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi
dasar dalam mata pelajaran keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar
antar mata pelajaran. B. Kompetensi Dasar cara membuat rpp Kompetensi Dasar
merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam
rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi Dasar dipilih dari yang
tercantum dalam Standar Isi. Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar,
penyusun terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : Urutan berdasarkan
hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi Dasar
Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran
C.Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang
operasional yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari
kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan
tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan. D. Materi
Pembelajaran Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada
materi pokok yang ada dalam silabus. E. Metode Pembelajaran/Model Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan
sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik
pendekatan dan/atau strategi yang dipilih. F. Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran Untuk mencapai suatu kompetensi dasar dalam kegiatan pembelajaran
harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan dalam setiap pertemuan. Pada
dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan : a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang
ditujukan un¬tuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik
untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. b. Inti Kegiatan inti
merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran
di¬lakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang¬kan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan
secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi. c. Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan un¬tuk
mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman
atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. G.
Sumber Belajar Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam
silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup
sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar
dituliskan secara lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus
dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut,
pengarang, dan halaman yang diacu. H. Penilaian Penilaian dijabarkan atas
teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan
data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau
vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk
kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian. III.
Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) cara membuat rpp RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP........................... Mata
Pelajaran : ................................... Kelas/Semester :
................................... Alokasi Waktu : ..... x 40 menit A. Standar
Kompetensi B. Kompetensi Dasar C. Tujuan Pembelajaran: 1. Siswa dapat 2. Siswa
dapat Dst D. Materi Pembelajaran E. Model/Metode Pembelajaran F.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal Kegitan Inti Kegiatan Akhir
dst G. Sumber Belajar H. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen Instrumen Mudah mudahan dengan adanya cara membuat rpp
ini anda juga terbantu dalam penyusunan rpp berkarakter anda
Panduan Magang
|
dengan
METODE
SELING
(Sentra
dan Lingkaran)
Sebuah
pendekatan KBM untuk anak usia dini yang direkomendasikan oleh :
DIREKTORAT
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
LEMBAGA
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI MELATI BANDUNG
JL. PENGLIMA
SUDIRMAN GG I BANDUNG TULUNGAGUNG 0355 533671
Tata Tertib Peserta Magang dan
Pelatihan
Metode SELING (sentra dan lingkaran)
Di
LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
MELATI BANDUNG
Umum
1.
Mengisi daftar
hadir yang disediakan oleh panitia
2.
Hadir dalam ruangan
sesuai jadwal yang telah ditentukan
3.
Menjaga dan
memelihara kebersihan, ketertiban, kenyamanan lingkungan magang dan pelatihan
4.
Selalu
menggunakan tanda pengenal selama berada di lingkungan magang dan pelatihan
5.
Tidak merokok
selama mengikuti kegiatan magang dan pelatihan
Dalam
ruangan
1.
Menempati ruang
duduk yang telah ditetapkan
2.
Menjaga
kebersihan dan ketertiban ruangan
3.
Menjaga dan
memelihara perlengkapan dalam ruangan
4.
HP dapat dihidupkan hanya di luar ruangan dan
bukan pada jam magang dan pelatihan
5.
Tidak keluar
masuk ruangan
6.
Tidak makan dan
minum dalam ruangan saat pelaksanaan magang dan pelatihan kecuali atas ijin
penyelenggara
Saat
obsevasi
1.
Mengikuti
kegiatan observasi sesuai dengan kelompoknya
dan tempat yang ditentukan untuk di observasi
2.
Tidak melakukan
interaksi atau membantu anak untuk melakukan sesuatu
3.
Bila anak
menyapa boleh menjawab dengan sayang dan sopan
4.
Tidak ikut
bergabung dengan kelompok anak
5.
Tidak mengajak
guru yang sedang mengajar berbicara atau bertanya
6.
Tidak mengambil
gambar (pemotretan) saat anak sedang belajar kecuali ada ijin
7.
Bila ada
sesuatu yang ganjil atau kurang jelas segera dicatat dan ditanyakan pada saat
diskusi
Saat simulasi
1.
Mengikuti
kegiatan simulasi/micro teaching sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat
2.
Mengikuti kegiatan
pendampingan pengajaran
Pakaian
1.
Peserta
berpakaian bebas dan sopan (tidak mengenakan kaos)
2.
Peserta
laki-laki dan perempuan menggunakan kaos kaki
3.
Sepatu dilepas
diletakkan ditempat yang sudah disediakan
TERIMA KASIH ATAS KERJASAMANYA
APAKAH SELING/BCCT ITU
SELING (SENTRA DAN LINGKARAN)/BCCT
Sentra dan lingkaran adalah sebuah metode pengajaran yang
menempatkan siswa pada posisi yang proposional. Dunia anak adalah dunia
bermain, maka selayaknyalah konsep pendidikan untuk anak usia dini dirancang
dalam bentuk bermain. Intinya bermain adalah belajar, dan belajar adalah
bermain.
Sekilas tentang metode SELING/BCCT
·
Suatu metode atau pendekatan dalam
penyelenggaraann Pendidikan Anak Usia Dini yang dikembangkan berdasarkan
hasil kajian teoritik dan empiric
·
Nama asli metode ini adalah BCCT
(Beyond Center and Circle Time)
·
Metode ini di Indonesia
dipopulerkan dengan istilah SELING ( Sentra dan Lingkaran)
·
Metode SELING merupakan
pengembangan dari metode Montessori , High Scope dan Reggio Emilio
·
Metode SELING dikembangkan oleh
Creative Center for Chilhood Research and training (CCCRT) Florida, USA dan
dilaksanakan di Creative Pre School Florida, USA selama lebih dari 30 tahun,
baik untuk anak normal maupun untuk anak kebutuhan khusus
BAGAIMANA PENERAPANNYA?
·
Metode SELING dirancang dalam
bentuk sentra-sentra. Misal sentra alam, sentra persiapan, sentra seni dan
olah raga, sentra agama, sentra peran makro, sentra peran mikro, sentra
balok, dan lain-lain.
·
Setiap guru bertanggung pada 7 –
10 murid saja dengan moving class sesuai dengan sentra gilirannya
·
Metode SELING ditujukan untuk
merangsang seluruh aspek kecerdasan anak (Multiple intelligences)
·
Metode SELING memandang bermain
sebagai wahana yang paling tepat dan satu-satunya wahana yang paling tepat
diantara metode-metode yang ada, karena disamping menyenangkan, bermain dalam
setting pendidikan dapat menjadi wahana untuk berfikir aktif, kreatif dan
bertanggung jawab.
|
Untuk menerapkan metode ini seorang guru hendaknya mengikuti
pijakan-pijakan guna membentuk keberaturan antara bermain dan belajar.
Berikut ini adalah pijakan-pijakan yang harus diikuti :
1.
Pijakan Lingkungan
Guru menata
lingkungan yang disesuaikan dengan densitas dan intensitas
2.
Pijakan Sebelum bermain
·
Guru meminta para siswa untuk membentuk
lingkaran
·
Guru diantara para siswa sambil
bernyanyi
·
Guru meminta siswa untuk duduk
melingkar
·
Guru meminta para siswa untuk
berdoa bersama
·
Guru menanyakan kesiapan para
siswa mendengarkan cerita atau memasuki sentra
·
Guru memulai bercerita menggunakan
media yang sesuai dengan tema
·
Guru menginformasikan jenis mainan
yang ada dan menyampaikan aturan bermain.guru meminta siswa untuk masuk ke
area sentra.
3.
Pijakan saat bermain
·
Guru mempersiapkan catatan
perkembangan siswa
·
Guru mencatat perilaku, kemampuan
dan celetukan siswa
·
Guru membantu siswa jika
dibutuhkan
·
Guru mengingatkan siswa apabila
lupa atau melanggar aturan
4.
Pijakan Setelah Bermain/Recalling
·
Guru meminta siswa untuk
membereskan mainan dan alat yang dipakai
·
Guru meminta siswa menceritakan
pengalaman bermainnya sambil menghitung kegiatan yang dilakukan
·
Guru menutup kegiatan dengan doa
bersama
·
Guru membagikan buku komunikasi
sebelum pulang,
|
SEKILAS TENTANG
METODE PEMBELAJARAN
Dengan pendekatan
Beyond Centers
and Circle Time
(BCCT)
·
Yaitu konsep
belajar dimana guru-guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendororng
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari
·
Hasilnya :
siswa memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dari kontek yang terbatas, sedikit
demi sedikit, dan dari proses mencoba sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan
masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat sekarang dan kelak
Kenapa
menggunakan system BCCT ini ?
·
Anak akan
belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan ALAMIAH
·
Belajar akan
lebih bermakna jika anak MENGALAMI apa yang dipelajari bukan hanya sekedar
MENGETAHUI
·
Pembelajaran
akan lebih bermakna dan mengena
Apakah
system yang ada selama ini gagal?
·
Memang tidak
ekstrim begitu. Pembelajaran yang lebih berorientasi target penguasaan materi
terbukti berhasil dalam kompetisi MENGINGAT jangka pendek, tetapi gagal dalam
membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Bukankah
itu yang terjadi dalam kelas-kelas kita?
Apa
yang sebenarnya kita inginkan ?
·
Dalam
pendekatan BCCT proses pembelajaran diharapkan berlangsung alamiah dalam bentuk
kegiatan siswa bekerja mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke
siswa. STRATEGI pembelajaran lebih dipentingkan daripada HASIL.
·
Dalam kontek
itu, siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa
mereka, dan bagaimana mencapainya. Mereka sadar bahwa apa yang mereka pelajari
berguna bagi hidupnya nanti
·
Dengan begitu
mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal untuk
hidupnya nanti, dalam hal ini diperlukan guru sebagai PENGARAH DAN
PEMBIMBING atau INSPIRATOR
Mengapa system ini menjadi pilihan?
·
Saat ini pendidikan
masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta
yang harus dihafal. Guru masih menjadi center (pengetahuan dan
lain-lain), ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar.
·
Nah sekarang
diperlukan strategi belajar baru yang lebih memberdayakan siswa. Sebuah
strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, namun
bagaimana mendorong siswa membangun pengetahuan dibenak mereka sendiri
·
BCCT belajar
mengalami bukan menghafal.
Kebiasaan apa yang ingin dipeerbaiki?
·
Sudah cukup
lama kita sadar bahwa kelas-kelas kita tidak produktif. Sehari-hari kelas diisi
dengan ceramah, sementara siswa DIPAKSA menerima dan menghafal
·
Pilihannya
adalah strategi pembelajaran yang memberdayakan siswa
Apakah
landasan filosofi pengembangan BCCT itu?
·
Landasan
filosofi BCCT adalah KONSTRUKTIVISME, yakni filosofi belajar yang
menekankan bahwa belajar tidak sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksikan
pengetahuan dibenak mereka sendiri. Bahwa pengetahuan tidak bisa
dipisah-pisahkan menjadi fakta yang terpisah, namun mencerminkan keterampilan
yang dapat diterapkan .
Trend
belajar yang bagaimana yang melandasi system ini?
·
Belajar tidak
sekedar menghafal, siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka
·
Anak belajar
dari mengetahui, mencatat sendiri pola-pola bermakna dari pengetahuan baru dan
bukan diberi begitu saja oleh guru
·
Pengetahuan
tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi
menceerminkan keterampilan yang dapat diterapkan
·
Siswa perlu
dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan
bergelut dengan ide-ide.
·
Keterampilan
dan pengtahuan itu diperluas dari kontek yang terbatas (sempit) sedikit demi
sedikit.
·
Penting bagi
siswa tahu UNTUK APA dia belajar, dan BAGAIMANA ia menggunakan
pengetahuan dan keterampilannya itu
·
Tugas guru MEMFASILITASI
agar informasi yang baru menjadi bermakna, memberi kesempatan kepada siswa
untuk menemukan untuk menerpakan ide mereka sendiri, dan menyadarkan siswa
untuk menerapkan cara mereka sendiri.
·
Pengajaran
harus berpusat BAGAIMAN CARA siswa menggunakan pengetahuan baru mereka. STRATEGI
BELAJAR lebih dipentingkan daripada hasilnya.
Apakah BCCT ini baru?
·
Bukan. Filosofi
yang mendasari pendekatan ini sudah dikembangkan oleh CCCRT (Creative Center
for Childhood Research and Training)
Dari
mana asalnya dan siapa yang mengembangkannya?
·
BCCT
dikembangkan oleh CCCRT (Creative Center for Childhood Research and Training)
Florida, USA dan dilaksanakan di Creative Pre School Florida, USA selama lebih
dari 25 tahun, baik untuk anak normal maupun untuk anak yang berkebutuhan
khusus.
Komponen apa saja yang dilibatkan ?
·
Konstruktivisme-bertanya-menemukan-
masyarakat belajar-pemodelan-refleksi-penilaian sebenarnya.
Apa MOTTO nya?
·
Student learn
best by actively constructing their own understanding
(cara belajar terbaik adalah siswa mengkonstruksikan sendiri
pengalamannya)
Cara belajar apa yang berasosiasi dengan BCCT?
·
CBSA-Pendekatan
Proses-Life Skill Education-Authentic Instruction-Inquiry Based Learning
Apa Beda BCCT Dengan KBK,
CBSA, Pendekatan Proses, Quantum
Learning, Student Active Learning, Meaningful Learning, Problem Based Learning,
Cooperative Learning, Work Basaed Learning, Dan Sejenisnya?
·
JIWA dari
pendekatan-pendekatan itu sebenarnya sama dengan BCCT, yakni bagaimana
menghidupkan kelas.kelas yang hidup adalah kelas yang memberdayakan siswa atau
berfokus pada siswa, yakni kelas yang produktif dan meyenangkan. Bedanya pada
aspek penekanannya.
Bagaiman prakteknya di kelas?
·
Kelas dirancang
dalam bentuk sentra-sentra, misal : Sentra Alam,
Sentra Persiapan, Sentra keaksaraan, Sentra Bermain Peran, Sentra Balok dan
lain-lain
·
1 guru
bertanggung jawab pada 7- 12 siswa saja
dengan moving class dari satu sentra ke sentra lain
·
Kembangkan
pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara anak bekerja
sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan
keterampilan barunya
·
Laksanakan
sejauh mungkin untuk kegiatan inquiry untuk semua topic
·
Kembangkan
sifat ingin tahu siswa dengan bertanya
·
Ciptakan
masyarakat belajar (belajar dalam kelompok)
·
Hadirkan model
sebagai contoh pembelajaran
·
Lakukan
pijakan-pijakan
·
Lakukan
refleksi diakhir pertemuan
·
Lakukan
penilaian sebenarnya dengan berbagai cara.
Bagaimana cirri kelas yang menggunakan BCCT ini?
·
Terjalin
kerjasama-Saling menunjang- gembira- Belajar dengan bergairah
·
Pembelajaran
terintegrasi-Menggunakan berbagai sumber- Siswa aktif
·
Menyenangkan
tidak membosankan-terjalin sharing dengan teman
·
Para siswa
kritis- Guru Kreatif
Apakah
BCCT hanya bisa diterapkan di kelas kecil saja?
·
Tidak
·
Karena BCCT
hanya strategi belajar
·
BCCT sangat sesuai dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Apakah selam ini guru belum menerapkan BCCT?
·
Tergantung
·
Bagaiman
kondisinya selama ini apakah polanya Studen Centered/ Teacher Centered
Apakah penerapan BCCT memerlukan biaya besar dan media khusus?
Langganan:
Postingan (Atom)